Sejarah singkat Ma’had Tahfidzul Qur’an
Fenomena yang terjadi saat ini mengindikasikan,
bahwa semakin memudarnya kecintaan generasi muda untuk membaca, menghafal serta
mengkaji Al-Qur’an secara mendalam, sehingga para pendiri Pondok Pesantren
Roudlatul Qur’an merasa terpanggil untuk menyelenggarakan lembaga pendidikan
berbasis pesantren dengan pola modern untuk mencetak generasi penerus yang
hafal Al-Qur’an, cerdas, terampil dan berakhlaq sebagai kader-kader yang
intelek, berwawasan dengan pola pikir modern dan inovatif. Generasi muda yang
memiliki masa depan dan kelak diharapkan dapat tampil sebagai generasi
pembaharu yang handal dan tangguh menghadapi tuntutan zaman.
Berdirinya Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an tidak
terlepas dari program inti yaitu Tahfidzul Qur’an. Diawali oleh 20 santri yang datang dari
beberapa penjuru demi menghafal Al Qur’an. Komitmen Pondok Pesantren Roudlotul
Qur’an terhadap program Tanfidzul Qur’an itu telah membuahkan hasil dengan
terselenggaranya Wisuda Khotmil Qur’an I pada tahun 2001 yang diikuti 4 orang
santri dan wisuda khotmil Qur’an II pada tahun 2003 yang diikuti 7 orang santri
dalam mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz bil ghoib yang ditandai dengan peresmian
Gedung Asrama oleh Menteri Agama Prof. DR.KH. Said Agil Al - Munawar.
Program Tahfidzul Qur’an ini dapat diikuti oleh
santri putra dan santri putri baik dari
jenjang pendikan MI, SMP, dan SMA. Program ini juga berlaku bagi program TMI
(Tarbiyatul Mualimin Al Islamiyyah) bagi santri putra dan santri putri di
Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an yang memiliki ke inginan menghafal Al Qur’an.
Rosululloh bersabda, “Yang sebaik-baik diantara kamu adalah orang yang belajar dan
mengajarkanya”.
Sabda rasulullah s.a.w
“Daripada Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda; “Para pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara
penghuni syurga.”
Posting Komentar