PPRQ - Haul Akbar bersama Al Khidmah wilayah Lampung bertempat di Pondok Pesantren Roudlatul Qur'an Metro dengan alamat : Jl Pratama Praja 16 B Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro diselenggarakan pada hari ahad, tanggal 17 April 2016 bertepatan tanggal 9 rajab 1437 H. mulai pukul 07.00 WIB s.d Selesai.dengan Tema "AL KHIDMAH BERDZIKIR UNTUK LAMPUNG".
Sejarah Al Khidmah
Pada tahun 1999, Hadratussyaikh Romo KH. Achmad Asrori Al-Ishaqy RA kali pertama rawuh ke Pondok Pesantren Hidayatul Falaah Bejen Bantul. Pondok itu diasuh oleh Romo KH. Achmad Burhani Asyahidi. Sejak saat itulah bibit Al Khidmah muda tersemai di Jogjakarta. Kemudian pada tahun 2004, terselenggara Haul Akbar pertama di Masjid Agung Kabupaten Bantul, yang dihadiri pula oleh Hadratusyaikh RA.[5]
Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 18 Maret 2008 M/10 Maulud 1429 H, Romo KH. Najib Zamzami bersama rombongan santri PP Al Ishlahiyyah Kemayan Kediri rawuh di Maguwoharjo, Sleman, dalam rangkaian acara Haul Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al-Jilany RA. Sepengetuhan penulis, itu adalah acara manaqib pertama Al Khidmah di daerah Sleman. Romo KH. Najib berkenan rawuh ke Maguwo atas permintaan KH. Roikhan Zainal ‘Arifin dan santri-santrinya, antara lain, H. Saring Artanto, Agus Setiawan, dan Suwardiyo.
Pada tanggal 4-5 Juli 2008, sekumpulan perantau dan pengusaha di Kota Jogjakarta yang berasal dari Gunung Kidul, disepuhi oleh H. Saring Artanto dan Agus Setiyawan, sowan ke dalem Romo KH. Najib Zamzami Kediri.[6] Pisowanan itu dalam rangka memperteguh komitmen untuk “nderek” kepada Hadratussyaikh RA. Maka, atas nasihat dari Romo KH. Najib, mereka diarahkan untuk “merapat” ke Romo KH. Achmad Burhani, imam khususi daerah Jogjakarta yang ditunjuk langsung oleh Hadratussyaikh RA[7]. Kemudian pada tanggal 13 Juli 2008, Romo KH. Achmad Burhani mengajak mereka sowan ke dalem Hadrotussyaikh RA di Pondok Pesantren Kedinding, yang kala itu bertepatan dengan Pengajian Minggu Kedua. Namun, sayangnya, karena kondisi kesehatan Hadrotussyaikh RA yang saat itu sudah tidak memungkinkan, Beliau RA tidak mengisi pengajian, dan sowan dilakukan pada saat majlis-majlis berikutnya.
Hingga Mei 2009, di daerah Kota Jogjakarta terdapat kurang lebih 30 Jama’ah. Tetapi belum terbentuk kepengurusan secara resmi. Kemudian atas inisiatif dari Ketua Al Khidmah Wilayah Jateng-DIY, H. Joko Suyono, meminta agar segera dibentuk kepengurusan terutama di daerah Kota Jogjakarta. Saat itu H. Saring Artanto dan Agus Setiawan intensif bermusyawarah dengan Muhsin Kalida, MA., dosen UIN Sunan Kalijaga, soal proses pendirian kepengurusan di Kota Jogjakarta. Akhirnya pada tanggal 18 April 2009, diselenggarakan Majlis Rutin Sabtu Malam Ahad Pahing perdana di Padepokan Cakruk Pintar, Nologaten, Depok, Sleman. Saat itu dihadiri oleh Romo KH. Achmad Burhani, Romo KH. Sirojan Muniro (PP Nurul Haromain Sentolo Kulonprogo), H. Joko Suyono, KH. Muhyi Darmaji, Jama’ah Al Khidmah Bantul, Jama’ah Al Khidmah Kota, warga dan tokoh masyarakat sekitar Nologaten, santri PP. Wahid Hasyim Gaten, dan santri PP Universitas Islam Indonesia.
Majlis Nologaten yang pertama itu boleh dikatakan sebagai launching Pengurus Al Khidmah Daerah Kota Jogjakarta dan Sleman.[8] Saat itu menjabat sebagai Ketua pertama adalah Agus Setiawan, lalu pada tahun 2010, diganti oleh Suwardiyo. Selain Majlis di Nologaten, atas inisiatif dari Ustadz Fathurrozi[9], di Kota sebelumnya sudah dirintis pula Majlis Rutin Malam Jumat. Sementara di Bantul sendiri, jauh sebelumnya, sudah rutin Majlis Manaqib setiap Ahad Pon dan Majlis Iklil setiap Sabtu Legi. Begitu kemudian menyusul, atas kerja keras Romo KH. Sirojan, terbentuklah pula kepengurusan dan majlis Al Khidmah di Kulonprogo dan Gunungkidul yang diketuai oleh Slamet Gento.
Kemudian pada tanggal 8 Mei 2010, Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Khidmah, H. Hasanuddin, S.H., rawuh ke Majlis Rutin Sabtu Malam Ahad Pahing. Kehadiran beliau tentu dalam rangka memperkuat komitmen kepengurusan yang sudah terbentuk di seluruh wilayah DIY, betapapun masih sangat muda. Hal itu ditunjukkan dengan, salah satunya, diselenggarakan Musyawarah Nasional PP Al Khidmah di UIN Sunan Kalijaga, 2-4 April 2010, kemudian ditutup dengan Majlis Dzikir dan Maulidurrasul SAW di Masjid Gede Kauman, Jogjakarta, yang dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Tujuan Haul Akbar Al Khidmah 2016 Lampung ke 2 di PPRQ:
1. Wujud penghargaan terhadap guru, orang tua, leluhur, pejuang agama Islam dan kaum muslimin muslimat dalam wadah silatur-ruh dan kirim doa dengan bersama sama berdzikir kepada allah.
2. Menjalin silatur rahim sesama jamaah dan membangun kebersamaan dalam mewujudkan lampung yang gemar berdzikir dan bersolawat.
3. Mendekatkan Kiyai dengan masyarakat, serta mendekatkan masyarakat dengan para kiyai dan ahli dzikir.
4. Melestarikan, memasyarakatkan serta mengembangkan tradisi dan amaliah para kiyai sesepuh.
5. Memperluas syi'ar Al Khidmah Lampung.
MAHALUL QIYAM VIDIO
Posting Komentar